Materi 4 dan 5: Perbedaan antara isim
dan fi'il
Ciri-ciri Isim:
1. at-Tanwin (dhommah tain, kashrohtain,
fatkahtain), contoh: -andaadan (sekutu-sekutu) dalam Al-Baqoroh ayat 22.
2. Al Khofdhu (kasroh), yakni kata dengan
harokat terakhir adalah kasroh, contoh: ismi (nama), Allahi (Allah),
Ar-Rohmaani (Ar-Rohman), Ar-Rohiimi (Ar-Rohim) dalam surat Al-Fatihah ayat 1.
3. Alif dan lam, contoh: kata al-Kitab (Kitab
AlQuran) dalam Al-Baqoroh ayat 2.
4. Huruf Jer yakni kata yang didahului huruf
jer, maka kata tersebut adalah isim, contoh: bi al-baathil (kebatilan)
al Baqarah ayat 42.
INGAT: Jika suatu kata
sudah menerima salah satu tanda saja dari ciri isim, maka bisa dikatakan isim.
Bisa juga berkumpul lebih dari 1 tanda. Namun, ada tanda yang harus tidak boleh
ketemu, yakni at-Tanwin dan Alif Lam.
Ciri-ciri Fi'il:
1. Didahului kata Qad (sesungguhnya,
kadang-kadang, hampir), contoh: Qod 'alima (sesungguhnya telah mengetahui)
dalam surat al Baqarah: 60.
2. Didahului huruf as-Siin (huruf Sa)
(artinya akan), contoh: kata sayaj'alu (akan menjadikan) dalam
ath-Tholaq:7
3. Saufa (kelak) : kata yang
didahului saufa dalah fi'il. Kallaa saufa ta'lamuun. (...kelak
kamu akan mengetahui), maka ta'lamuun adalah fi'il, at-Takatsur: 4
4. Ta' Ta'nits as-sakinah. yakni ta' yang
disukun untuk jenis perempuan. Maksudnya, dia berhubungan dengan perempuan,
contoh: qoolat. (yakni qoola + Ta' Ta'nits as-sakinah), , " Maryam
berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung dari ar-Rahman dari kamu, jika kamu
termasuk orang yang bertaqwa)'". Maryam: 18
Kesimpulan: Kalau ada kata dengan tanda diatas,
walaupun hanya 1 tanda, maka bisa disebut sebagai fi'il.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar