Pages - Menu

Pintar Bahasa Arab Materi 21: Isim Mabni


Pintar Bahasa Arab Materi 21: Isim Mabni

2. Isim Mabni adalah isim yang keadaan akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat.

Contoh:
Hadza Jadiidun (ini baru)
Qoro'tu hadza (Aku membaca ini)
Fii hadza Qoshoshun (Di dalam ini terdapat kisah-kisah)

Perhatikan: kata Hadza. Tidak mengalami perubahan akhirnya.

Pintar Bahasa Arab Materi 20: Isim Mu'rob daan Isim Mabni


Pintar Bahasa Arab Materi 20: Isim Mu'rob daan Isim Mabni

1. Isim Mu'rob
adalah isim yang dapat berubah keadaan akhirnya disebabkan oleh adanya perbedaan letak (posisi) dalah suatu kalimat.
Contoh:
al-kitaabu jadiidun (Buku itu baru)--al-kitaab ada di depan.
Qoro'tu al-kitaaba (Aku membaca buku itu)--al-kitabb terletak setelah qoro'tu
Fii al-kitaabi qishashun (Di dalam buku itu terdapat kisah-kisah)--al-kitaab terletak setelah huruf jer.
Perhatikan: kata al-kitaab (berbeda harokat akhirnya)

Pintar Bahasa Arab Materi 19: Ismu al-Ishaaroti (Kata Penunjuk) dan isim Maushul (Termasuk dalam isim Ma'rifah)


Materi 19: Ismu al-Ishaaroti (Kata Penunjuk) dan isim Maushul (Termasuk dalam isim Ma'rifah)

1. Isim Isharoh

Hadza - Hadzaani - Ha-ulaa-i (ini)
Hadzihi - Haataani - Ha-ulaa-i (ini)
Dzaalika - Dzaanika - U-laa-ika (itu)
Tilka - Taanika - Ulaaika (itu)

2. Isim Maushul (Kata sambung/Penghubung/ artinya "yang")

al-ladzii - al-ladzaani -al-ladziina
al-latii - al-lataani - al-laatii / al-laa-ii.

Latihan 3: Isim Ghairul Munsharif


Latihan 3: isim Ghairul Munsharif

Sebutkan sebab -sebab yang menjadikan isim-isim di bawah ini tidak menerima tanwin!

1. Suflaa (rendah)
2. Hamraa-u (merah)
3. …

Pintar Bahasa Arab Materi 18: Isim Ghoirul Munshorif


Pintar Bahasa Arab Materi 18: Isim Ghoirul Munshorif

Al Mamnuu’u mina ash-Sharfi / Ghairu al-Munshorif
(Isim Ghairul Munshorif)

adalah Isim yang tidak boleh ditanwin dan dikasroh (apabila kemasukan huruf jar) .

Perhatian: Dalam beberapa pelajaran yang lalu telaah diketahui bahwa  Isim apabila tidak kemasukan alif dan laam, maka ditanwin. Demikian pula apabila ada isim yang didahului huruf jar, maka dikasroh. Namun ada kelompok yang menyelisihi kaidah tersebut. Nah, Kelompok inilah yang disebut dengan isim ghairul munshorif.

Contoh: 'Utsmaanu - Masaajidu - 'Umaru - 'Aa-isyatu

Syarat-syarat isim ghoirul munshorif:

1. Tidak seperti mudhof (disandarkan pada isim yang lain). Contoh:
-shollaitu fi masaajida. (ketika kemasukan huruf jer, masaajidu menjadi masaajida bukan masaajidi)
-marorti bi 'umaro.
Apabila isim ghoirul munshorif ini sebagai mudhof, maka batal hukumnya.  Contoh: Shollaitu fii masaajidihim. (masaajidu - masaajidi (mudhof)) (hum (mudhofun ilaih)

2. Terbebas dari alif dan lam. Contoh:
-shollaitu fi masaajida. (ketika kemasukan huruf jer, masaajidu menjadi masaajida bukan masaajidi)
-marorti bi 'umaro.
Apabila isim ghoirul munshorif ini  memakai alif lam, maka batal hukumnya. Contoh: -sholaitu fil masaajidi (saat kemasukan huruf jer, maka dikasroh)


Kelompok isim yang masuk dalam kategori ghoirul munshorif

1. Bentuk jamak yang berpola mafaa'ilu (disebut bentuk : shighoh muntahal Jumu'). Contoh: masaajidu - maqoo'idu (tempat-tempat duduk)

2. Isim maqshur yang berjenis muannats. Contoh: Kubroo (yang besar) - Hublaa (yang hamil)

3. isim mamdudu yang berjenis muannats. Contoh: Shohroo-u (padang pasir - termasuk muannats majazi) - Hamroo-u (merah))

4. Nama perempuan. Contoh: maryamu - 'aa-isyatu

5. Nama yang berpola fu'alu. Contoh: Umarru, Zuhalu (...)

6. nama yang diakhiri dengan tambahan alif dan nun. Contoh: Utsmaanu - Salmaanu

7. nama orang asing (selain arab) / nama ajam. Contoh: Ibraahiimu, Ismaa'iilu.

Catatan:

1. Isim maqshur yang bukan kelompok muannats, maka tidak termasuk isim ghoirul munsharif. Contoh: Hudan (Petunjuk), Fatan (Pemuda)

2. Semua nama orang yang diakhiri dengan ta' marbutoh maka dia ghoirul munshorif walaupun digunakan untuk nama orang laki-laki. Contoh: Mu'aawiyatu - Thalhatu - Waraaqatu - Usaamatu.

3. Nama negara dan kota dikategorikan sebagai nama perempuan sehingga termasuk kelompok ghoirul munshorif. Contoh: Misru - Baghdaadu.

 

Pintar Bahasa Arab Materi 17: Dhomir (kata ganti orang)


Materi 17: Dhomir (kata ganti orang)

Dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Munfashil
2. Muttashil
3. Mustatir

A. Dhomir Munfashil
adalah dhomir yang terpisah dengan kata yang lain.


  • Huwa (Dia), huma (mereka berdua), hum(mereka >2) (li alghaib /orang III (Pa))--))--orang yang tidak hadir di hadapan kita.
  • Hiyaa, huma, hunna (lilghaibah/orang III(Pi))--orang yang tidak hadir di hadapan kita.
  • Anta, antuma, antum (lilmukhathab /orang II (Pa))--orang yang kita ajak bicara
  • Anti, antuma, antunna (lilmukhathab/orang III (Pi))--orang yang kita ajak bicara
  • Ana, Nahnu (lilmutakallim/Orang I (Pa/Pi))---kami bisa mewakili >1.

Contoh: 
Huwa usstaadzun (dia adalah seorang ustadz)
ana muslimun (aku adalah seorang muslim)

B. Dhomir Muttashil
adalah dhomir yang penulisannya bersambung dengan kata yang lain.

  • Kitaabuhu (bukunya), kitaabuhumaa (bukunya mereka berdua), kitaabuhum (bukunya mereka >2) (orang III (Pa))
  • Kitaabuhaa, kitaabuhumaa, kitaabuhunna (Orang III (Pi))
  • Kitaabuka, Kitaabukumaa, kitaabukum (Orang kedua (Pa))
  • Kitaabuki, kitaabukumaa, kitaabukunna (Orang kedua (Pi))
  • Kitaabii, kitaabunaa (Orang pertama)


C. Dhomir Mustatir
adalah dhomir yang tidak tertulis dalam kalimat akan tetapi tersembunyi dalam suatu kata. Misalnya: Kataba (dia (Pa) telah membaca), afhamu (saya telah memahami)
Akan datang penjelasannya, InsyaAllah...

Pintar Bahasa Arab Materi 16: Pembagian isim ditinjau dari bangunan akhirnya


Materi 16: Pembagian isim ditinjau dari bangunan akhirnya

Taqsiimu al-ismi bi an-nazhari ila bunyatihi (Pembagian isim ditinjau dari bangunan akhirnya)
1. Isim ghairu shohih akhir
2. isim shahih akhir.

Pembahasan:
A. Isim ghairu shohih akhir

1. Isim Maqshur
adalah isim yang diakhiri dengan huruf alif lazimah. Alif lazimah adalah huruf alif yang senantiasa melekat di akhir dari suatu kata.Alif lazimah ini tidak bisa dihilangkan.Yang terpenting bagi kita,  Alif lazimah terkadang tertulis dengan huruf ya', akan tetaapi dalam pengucapannya tetap dibaca sebagi huruf alif. Contoh : al-hudaa (petunjuk), al-fataa (remaja), al-'ashoo (tongkat).
Perhatian: alif lazimah tetaap dibaca alif walaupun tertulis dengan huruf ya'.

2. Isim manqush
 adalah isim yang diakhiri dengan huruf ya' lazimah dan huruf sebelumnya berharakat kashraah. Contoh : al-Haadii (Pemberi petunjuk), al-Qaadhii (hakim), Ad-Daa'ii (Penyeru).

3. Isim mamdud
adalah isim yang diakhiri dengan huruf hamzah dan sebelumnya berupa huruf alif za'idah (tambahan). Contoh: Shahraa-u (padang pasir), Samaa-un (langit), Ibtidaa-un (Permulaan)

B. Isim Shohih akhir
Semua yang tidak masuk dalam kategori isim Maqshur, Manqush ataupun Mamdud. Contoh: Khailun (Kuda), Naarun (Api), Himaarun (Keledai), Tsaubun (Baju).

Catatan:
1. Jika isim mamdud merupakan isim muannats, maka ia tidak boleh ditanwin. Contoh: Shahraa-u
2. Semua isim yang diakhiri dengan huruf-huruf shahih (kecuali hamzah) maka dia adalah isim shahih akhir. Contoh: Khailun, Himaarun dll.
3. Jika isim mamdud berupa isim jamak, maka ia tidak boleh ditanwin.

Pintar Bahasa Arab Materi 15: Isim Ma'rifat dan nakirah


Materi 15: Isim Ma'rifat dan nakirah

Taqsiimu al-Ismi bi an-nazhari ila ta'yiinihi (Pembagian isim ditinjau dari segi kejelasannya)

1. isim Nakiroh
yakni isim yang belum jelas penunjukannya. Contoh : muslimun (seorang muslim), maknanya: belum jelas muslim siapa, kan orang muslim banyak. Kitaabu thaalibin (buku seorang mahasiswa) karena belum jelas mahasiswanya.

2. Isim ma'rifah
isim yang sudah jelas penunjukannya. Contoh: Umaru , Kitaabu muhammadin.

Macam-macam isim ma'riat:
1. dhamir (kata ganti orang. Contoh: huwa, ana, anta, ana dll.
2, isim isyarah. Contoh: hadza, dzalika.
3. isim maushul. Contoh: alladzi (yang), alladziina (yang).
4. 'alam (nama orang). Contoh: Umar, Khatijah dll.
5. isim yang ada alif dan laam. Contoh: al-baitu (rumah itu), al-mishbaahu (lampu/lentera itu), al-masjidu (masjid itu).
6. isim yang disandarkan pada isim ma'rifah yaag lain. yakni isim yang disandarkan pada isim-isim ma'rifah dengan ciri-ciri 1-5. maka mudhafnya jadi isim ma'rifat. Contoh:  Kitaabun muhammadin, shaahibu al-baiti.

Catatan:
1. isim nakiroh biasanya berharokat akhir yang bertanwin.
contoh: misbaahun, muslimun.
2. nama orang walaupu bertanwin tetaap dikatakan sebagai isim ma'rifat dan bukan sebagai isim nakiroh. Contoh: muhammadun, zaidun.
3. apabila suatu siim disandarkan pada isim nakiroh, maka dia adalah isim nakiroh. namun apabila disandarkan pada isim ma'rifat, maka dia adalah juga sebagai isim ma'rifat. Contoh: Kitaabu thaalibin (isim nakirah), kitaabu muhammadin (isim ma'rifat)

Pintar Bahasa Arab Materi 14: Tanda-tanda isim muannats


Materi 14: Tanda-tanda isim muannats
Kalau menemukan salah satu ciri-ciri yang akan disebutkan berikut ini, maka kelompok tersebut disebut isim muannats. Berikut ini tanda-tanda isim muanntas:

1. Isim yang diakhiri dengan ta' marbutoh. Contoh: madrosatun (sekolah), qolansuwatun peci), mudarrisatun (seorang pengajar perempuan), muslimatun (perempuan muslimah).
2. Nama orang perempuan. Contoh: Maryamu, Zainabu
3. isim yang khusus untuk perempiuan. Contoh: ummun (ibu), murdhi'un (orang yang menyusui)
4. nama negara atau kota. Contoh: Indonisiyaa (Indonesia),
5. Nama anggota badan yang berpasangan. Contoh: 'ainun (mata), yadun (tangan), rijlun (kaki), dll.
6. Jamak taksir. Contoh: kutubun (buku-buku), firoqun (jamak dari firqotun, golongan-golongan)

Catatan: nama orang-laki-laki, walaupun diakhiri dengan ta' marbutoh tetap dikatakan sebagai isim mudzaakkar. Contoh: Usaamatu (Usamah), Mu'aawiyatu (Mu'awiyah).