Materi 7: Idhofah
Pendahuluan: karena bahasa arab adalah ilmu
alat untuk memahami AlQuran dan sunnah Rasulullah. Maka mempelajari bahasa arab
termasuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Maka kita hendaklah mengikhlaskan niat
kita. sehingga akan dimudahkan oleeh Allah sehingga kita mendapat manfaat dari
ilmu tersebut.
Idhofah
adalah bentuk penyandaran antara satu kata
dengan kata yang lain. Perhatikan contoh berikut:
Rasuulu Allahi (utusan Allah)
-Rasuul (utusan)--utusannya siapa?utusan dari
siapa) maka harus disandarkan dengan kata lain. Maka Rasul disandarkan kepada
Allah menjadi Rasuulullah (utusan dari Allah)
-Kata pertama Rasuul -mudhaf
-kata kedua: Lafdzul jalalah Allah -mudhafun
ilaih
Kitaabu al-Ustaadzi (Bukunya Ustadz)
Ketentuan umum:
1. Mudhof tidak boleh ditanwin seperti pada
contoh di atas adalah kata: Rasuulu dan Kitaabu.
2. Mudhof ilaih biasanya berharokat akhir
kasroh. Rasulullahi, dan ustadzi --keduanya berharakat akhir kasrah.
3. Mudhaf dan mudhafun ilaih adalah isim.
(bonus ciri-ciri isim)
Praktis:idhafah, kata pertama tidak
bertanwin, lalu kata kedua berharakat kasrah walaupun tidak didahului huruf
jer.
--------
Catatan kajian Duruusul Lughoh, Ustadz
Sukadi: Idhofah: kata pertama tanpa alif lam, kata kedua dengan alif lam
--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar